
Membuka bisnis franchise memang terdengar menjanjikan, tapi jangan lupa, salah satu kunci suksesnya ada di tangan tim kerja yang kamu bentuk. Tanpa karyawan yang tepat, layanan bisa amburadul, pelanggan kecewa, dan akhirnya brand franchise kamu ikut tercoreng.
Nah, buat kamu yang masih bingung cara mencari pekerja untuk usaha franchise, mimin udah siapin tips-tips rekrutmen yang simpel tapi efektif. Yuk, simak baik-baik supaya kamu bisa dapetin tim yang nggak cuma bisa kerja, tapi juga loyal dan bisa diajak berkembang bareng.
Langkah pertama: kamu harus tahu dulu posisi apa yang butuh diisi.
Tiap franchise beda. Ada yang butuh pramusaji, barista, kasir, atau staf dapur. Pastikan kamu tulis rinci, misalnya:
Selain bisa kerja (hard skill), kamu juga perlu lihat attitude-nya (soft skill). Misalnya: bisa kerja cepat itu penting, tapi kalau nggak bisa komunikasi dengan baik, bisa bikin pelanggan kabur.
Biasanya untuk jenis franchise yang mudah seperti franchise minuman, dimana ini adalah jenis usaha yang tidak memerlukan hard skill yang ribet. Selama kandidat mau di ajak di latih dan memiliki soft skill yang baik.
Biar kandidatnya cocok, deskripsinya juga harus jelas.
“Dicari Barista penuh semangat untuk gerai franchise minuman terkenal! Kamu suka ngobrol, ramah, dan suka kerja tim? Yuk gabung bareng kami.”
Jangan pakai istilah yang terlalu teknis atau bertele-tele. Langsung to the point aja.
Supaya kamu bisa menjaring calon karyawan yang sesuai, penting banget memilih tempat yang tepat buat pasang iklan lowongan kerja. Jangan asal posting, karena tiap platform punya karakteristik audiens yang beda-beda.
Kalau target kamu adalah anak muda yang aktif di media sosial, kamu bisa mulai dari:
Tapi kalau kamu ingin hasil yang lebih profesional dan cepat, manfaatkan situs lowongan kerja seperti:
Situs seperti ini punya sistem filter dan database kandidat yang lengkap, jadi kamu bisa menyaring berdasarkan lokasi, pengalaman, atau bahkan gaji yang diminta.
Untuk usaha franchise yang sudah punya banyak outlet, kamu juga bisa minta bantuan franchisor buat bantu share lowongan di kanal resmi mereka. Intinya, makin strategis kamu memilih platform, makin besar peluangmu mendapatkan kandidat yang cocok dengan kebutuhan bisnismu.
Setelah dapat beberapa lamaran, saatnya kamu seleksi lebih lanjut lewat interview.
Gali motivasi mereka kerja di franchise kamu. Tanyakan:
Jawaban mereka bisa jadi sinyal awal apakah cocok atau nggak.
Lihat sikap mereka: apakah sopan, antusias, dan bisa diajak ngobrol? Ini penting, karena mereka bakal ketemu pelanggan setiap hari.
CV itu kadang bisa manis di atas kertas. Tapi praktiknya? Belum tentu.
Kamu bisa minta mereka coba kerja satu hari (trial), atau minimal beberapa jam. Lihat langsung kemampuan mereka.
Cek apakah mereka inisiatif bantu saat kondisi sibuk, atau malah nunggu disuruh terus. Ini bakal kasih kamu gambaran nyata soal etos kerja mereka.
Karyawan kamu harus ngerti brand yang mereka wakili.
Kasih tahu mereka tentang budaya kerja dan harapan kamu sebagai pemilik. Jelaskan cara kerja, aturan, dan SOP dari franchisor secara jelas.
Simulasikan interaksi dengan pelanggan, biar mereka tahu standar pelayanan yang diharapkan. Ini juga bisa bantu mereka lebih percaya diri pas hari pertama kerja.
Investasi waktu untuk training bisa jadi penentu kesuksesan tim kamu.
Kalau franchisor punya program pelatihan, manfaatkan itu. Tapi kalau nggak ada, kamu bisa bikin sendiri pelatihan dasar.
Training nggak harus mahal, yang penting efektif. Cukup 2-3 hari asal intensif dan jelas materinya, seperti etika kerja, cara penggunaan mesin, hingga cara melayani pelanggan.
Jangan abaikan dokumen legal ya, ini penting buat kamu dan karyawan.
Tulis semua dengan detail: nominal gaji, kapan dibayar, jadwal kerja, dan masa percobaan (biasanya 1-3 bulan).
Jelaskan apa aja benefit yang mereka terima dan apa saja tanggung jawab mereka. Ini bisa cegah kesalahpahaman di masa depan.
Jangan lupa, rekrutmen bukan cuma soal masuk kerja. Kamu juga perlu pantau dan evaluasi.
Buat checklist sederhana: kehadiran, disiplin, pelayanan, kerja sama tim. Beri mereka skor atau rating sebagai acuan.
Ajak ngobrol secara personal. Tanya pendapat mereka soal kerjaan dan apa yang bisa ditingkatkan. Bikin mereka merasa dihargai.
Jadi gitu yaa neTEAzen, merekrut karyawan buat franchise itu nggak bisa asal-asalan. Mulai dari bikin deskripsi kerja yang jelas, pakai saluran rekrutmen yang tepat, sampai seleksi ketat dan training, semua tahap harus kamu jalani dengan teliti.
Karyawan yang kamu pilih nggak cuma bantu operasional, tapi juga jadi wajah brand kamu di depan pelanggan. Semakin kamu serius dari awal, semakin kecil risiko masalah di kemudian hari. Yuk mulai praktekkan tips-tips ini, dan bangun tim franchise yang solid, loyal, dan penuh semangat!
Baca Juga: 10 Keuntungan dan Kerugian Bisnis Franchise yang Mesti Diketahui!
Penulis professional di PT Sendang Kasegaran Rejeki. Berpengalaman lebih dari 2 tahun menulis konten edukatif.


