
Halo, neTEAzen kAsegaran!
MinTEA paham kalau saat bisnismu mulai berkembang dan permintaan pasar semakin meningkat, kamu pasti mulai memikirkan cara untuk memperluas jangkauan usaha. Dua pilihan yang sering jadi pertimbangan adalah membuka cabang atau menggunakan sistem franchise.
Sekilas, keduanya terdengar mirip karena sama-sama bertujuan untuk memperbesar usaha. Namun, sebenarnya ada perbedaan mendasar dalam struktur, pengelolaan, dan tanggung jawabnya. Inilah alasan kenapa kamu perlu benar-benar memahami perbedaan cabang dan franchise sebelum memutuskan langkah ekspansi selanjutnya.
Secara garis besar, baik cabang maupun franchise adalah cara untuk mengembangkan bisnis ke wilayah yang lebih luas. Tapi, perbedaan cabang dan franchise cukup signifikan dari sisi kepemilikan, pengelolaan, dan alur keuntungannya.
Membuka cabang berarti kamu sebagai pemilik utama tetap memegang kendali penuh atas bisnis tersebut. Cabang adalah bagian dari perusahaan utama dan dikelola langsung oleh manajemen pusat. Biasanya, segala biaya operasional, perekrutan karyawan, bahkan promosi ditanggung oleh pusat.
Keuntungan model cabang:
Tantangan:
Nah, kalau franchise itu model kemitraan di mana kamu sebagai pemilik merek memberi hak kepada pihak lain untuk membuka usaha dengan merek dan sistem operasimu. Mereka disebut “franchisee”, dan akan membayar biaya lisensi serta royalti sesuai perjanjian.
Keuntungan model franchise:
Baca Juga: 10 Keuntungan dan Kerugian Bisnis Franchise yang Mesti Diketahui!
Tantangan:
Baca Juga: Penjelasan Lengkap! Biaya Franchise dan Royalti
Jadi, memahami perbedaan cabang dan franchise sangat krusial, terutama dalam hal kepemilikan dan operasional. Kalau kamu ingin ekspansi cepat tapi dengan risiko dan beban lebih ringan, franchise bisa jadi solusi. Tapi kalau kamu ingin kontrol penuh dan tidak mau ada campur tangan orang lain, buka cabang bisa lebih tepat.
Nah, neTEAzen kAsegaran, sekarang kamu sudah tahu apa perbedaan cabang dan franchise, kan?
Kalau kamu punya cukup modal dan ingin menjaga kendali penuh terhadap kualitas produk serta layanan, cabang mungkin lebih cocok. Tapi jika kamu ingin memperluas pasar tanpa harus membangun semuanya sendiri dari nol, franchise bisa jadi pilihan bijak.
Yang terpenting, kenali tujuan bisnismu, hitung risikonya, dan pilih model yang paling selaras dengan strategi jangka panjang. Dan pastikan juga kamu sudah menyiapkan SOP yang kuat serta sistem pendampingan yang baik, apalagi kalau memilih jalur franchise.
Baca Juga: 7 Cara Memulai Bisnis Bagi Fresh Graduate Biar Ngga Nganggur
Penulis professional di PT Sendang Kasegaran Rejeki. Berpengalaman lebih dari 2 tahun menulis konten edukatif.


