
Buat kamu yang lagi berpikir buat menambah sumber penghasilan di tahun 2026, salah satu peluang yang masih banyak dilirik adalah ber-investasi di franchise. Model bisnis ini sudah terbukti bisa memberikan hasil yang stabil dengan risiko lebih terukur dibanding membangun bisnis dari nol.
Tren ini juga didukung oleh data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), yang mencatat peningkatan minat masyarakat terhadap bisnis kemitraan dan waralaba sebesar lebih dari 12% pada tahun 2025. Banyak orang mulai sadar bahwa investasi di franchise bisa menjadi alternatif cerdas untuk mencapai kebebasan finansial tanpa harus memulai segalanya sendiri.
Tapi, apakah prospek investasi di franchise di tahun 2026 masih secerah itu? Yuk, minTEA bahas lebih dalam!
Salah satu alasan kenapa investasi di franchise masih menjanjikan di 2026 adalah karena perilaku konsumen Indonesia yang cenderung loyal terhadap brand. Kalau sebuah brand sudah punya nama dan reputasi bagus, masyarakat akan cenderung tetap membeli produk tersebut.
Apalagi di sektor makanan dan minuman (F&B), segmen yang selalu hidup di Indonesia. Selama masih ada kebutuhan makan dan nongkrong, bisnis F&B, terutama franchise minuman kekinian dan makanan cepat saji, akan terus berkembang.
Rekomendasi franchise F&B di bawah Rp. 5 Juta 👉 13 Franchise Makanan & Minuman Dibawah Rp. 5 Juta
Berbeda dengan bisnis mandiri, franchise menawarkan sistem yang sudah terbukti. Mulai dari branding, SOP operasional, supply chain, sampai strategi marketing, semuanya sudah disiapkan oleh pihak pusat atau franchisor.
Bagi kamu yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis, sistem ini akan jadi penyelamat besar. Karena kamu nggak perlu trial and error yang makan waktu dan biaya besar. Cukup ikuti panduan dari franchisor, kamu sudah punya arah yang jelas untuk berkembang.
Tahun 2026 diprediksi akan menjadi masa keemasan bagi sektor UMKM yang bertransformasi digital. Banyak franchise kini menggabungkan sistem offline dan online (O2O) — artinya, mereka tidak hanya berjualan lewat gerai, tapi juga melalui platform digital, seperti marketplace, aplikasi pengiriman makanan, dan media sosial.
Hal ini membuka peluang lebih besar bagi investor dan mitra untuk menjangkau konsumen lebih luas dengan modal yang tetap terkontrol. Franchise modern yang bisa adaptif dengan tren digital jelas akan lebih mudah bertahan dan berkembang.
Dulu, untuk punya bisnis franchise kamu butuh ratusan juta rupiah. Sekarang, sudah banyak peluang investasi di franchise dengan modal kecil, mulai dari Rp4 juta hingga Rp10 jutaan saja.
Salah satu contohnya, franchise minuman kekinian seperti T.E.H O.P.L.O.S kAsegaran menawarkan berbagai paket kemitraan mulai Rp4 jutaan lengkap dengan booth, bahan baku, dan support penuh dari tim pusat. Artinya, kamu bisa langsung jualan tanpa repot.
Dengan modal ringan tapi potensi balik modal cepat (3–6 bulan), franchise seperti ini masih jadi pilihan paling realistis untuk neTEAzen yang ingin mulai berbisnis tanpa pengalaman.
Investasi selalu mengandung risiko. Tapi dalam sistem franchise, risiko tersebut jauh lebih rendah karena kamu sudah membeli konsep bisnis yang terbukti berhasil.
Selain itu, franchise biasanya sudah punya basis pelanggan dan kepercayaan pasar. Sehingga, peluang suksesnya jauh lebih tinggi dibanding kalau kamu memulai usaha dari nol tanpa nama.
Berdasarkan tren dan data yang ada, prospek investasi di franchise di tahun 2026 masih sangat menjanjikan. Selama kamu memilih brand yang tepat, sistem yang transparan, dan produk yang punya pasar kuat, peluang sukses tetap terbuka lebar.
Untuk kamu yang baru ingin mulai, minTEA sarankan pilih franchise dengan:
Kalau kamu pengin mulai dari yang ringan tapi cuannya nyata, bisa banget pertimbangkan T.E.H O.P.L.O.S kAsegaran, franchise es teh manis khas melati yang sudah terbukti sukses membantu 3.000+ mitra di seluruh Indonesia. 🌿
Baca Juga: Eksis! 10+1 Franchise Terlaris Sepanjang Masa dan Populer
Penulis professional di PT Sendang Kasegaran Rejeki. Berpengalaman lebih dari 2 tahun menulis konten edukatif.


