
Hai neTEAzen kAsegaran!
Pernah kepikiran nggak sih, kenapa sekarang makin banyak anak muda yang udah punya bisnis sendiri? Ada yang jualan online, buka usaha minuman kekinian, sampai jadi reseller atau dropshipper produk lokal. Fenomena ini bukan cuma tren, tapi jadi bukti kalau usia bukan lagi penghalang buat sukses.
Kalau kamu masih bingung gimana cara memulai bisnis di usia muda, tenang, mimin siap kasih bocoran langkah-langkah dan tipsnya.
Artikel ini khusus mimin buat biar kamu bisa mulai dari sekarang juga, meskipun modal pas-pasan atau belum punya pengalaman. Yuk, kita mulai!
Kalau kamu ingin serius terjun ke dunia bisnis, hal pertama yang harus kamu tanamkan adalah mindset yang selalu tumbuh atau growth mindset. Artinya, kamu harus percaya bahwa kemampuan bisa terus diasah dan berkembang, selama kamu mau belajar dan terbuka terhadap masukan.
Banyak orang gagal bukan karena idenya jelek, tapi karena mereka berhenti ketika gagal. Sementara pebisnis sukses melihat kegagalan sebagai bagian dari proses, bukan akhir dari perjalanan. Misalnya, ketika usaha kamu belum balik modal dalam tiga bulan pertama, bukan berarti idenya buruk. Bisa jadi promosi kurang maksimal atau target pasar belum tepat. Dengan mindset ini, kamu nggak akan mudah menyerah, justru makin termotivasi buat cari solusi.
Memulai bisnis pasti ada risikonya. Tapi mimin nggak nyuruh kamu nekat tanpa mikir. Yang penting adalah berani mencoba sambil tetap memperhitungkan segala kemungkinan.
Misalnya, kamu mau buka usaha franchise minuman teh. Jangan asal pilih brand minuman es teh karena kelihatan ramainya saja. Cari tahu dulu reputasi franchisenya, sistem keuangannya, pelatihannya seperti apa, dan peluang balik modalnya. Semakin detail kamu mempersiapkan, semakin kecil juga kemungkinan kamu terjebak di risiko yang nggak perlu.
Risiko itu memang nggak bisa dihindari, tapi bisa dikendalikan. Kamu bisa mulai dari skala kecil dulu, sambil belajar mengelola operasional dan pemasaran. Dengan cara ini, kamu tetap bisa belajar tanpa harus takut kehilangan segalanya.
Baca Juga: Hati-Hati! Perhatikan 10 Hal ini Sebelum Membeli Franchise
Mimin sangat menyarankan kamu cari mentor atau bergabung dengan komunitas bisnis. Kenapa? Karena belajar dari pengalaman orang lain bisa menghemat waktu dan menghindarkan kamu dari kesalahan yang sama.
Mentor bisa kasih kamu insight dari sudut pandang yang belum tentu kamu pikirkan sebelumnya. Mereka juga bisa bantu arahkan langkah kamu agar lebih strategis. Kalau belum nemu mentor, kamu bisa mulai dari ikut komunitas online atau offline. Banyak banget sekarang komunitas wirausaha muda, UMKM, bahkan franchise lokal.
Dengan ikut komunitas, kamu nggak cuma dapat ilmu, tapi juga dukungan moral. Percaya deh, punya support system dari seseorang itu penting banget, apalagi saat semangat kamu lagi naik-turun.
Nah, ini poin pamungkas yang sering diremehkan: konsistensi dan disiplin. Banyak yang semangat di awal, tapi begitu hasil belum kelihatan, langsung kendor. Padahal, bisnis itu bukan lari cepat, tapi maraton. Yang kuatlah yang bertahan.
Misalnya, kamu komitmen posting konten promosi tiap hari. Walau views dan likes masih sepi, teruslah konsisten. Ingat, algoritma media sosial butuh waktu. Sama juga dengan konsistensi buka toko atau melayani pelanggan tepat waktu. Semua itu bikin bisnis kamu terlihat profesional dan bisa dipercaya.
Buat kamu yang masih kesulitan menjaga konsistensi, coba bikin jadwal harian, checklist mingguan, atau temukan partner kerja yang bisa saling mengingatkan. Disiplin itu dibangun, bukan datang tiba-tiba. Dan begitu kamu terbiasa, hasilnya akan luar biasa.
Langkah pertama dan paling penting sebelum memulai bisnis adalah mencari tahu masalah apa yang bisa kamu selesaikan. Bisnis yang baik selalu berangkat dari kebutuhan nyata. Coba perhatikan lingkungan sekitar kamu: apakah orang kesulitan mencari minuman sehat? Atau mereka butuh camilan enak saat kerja? Dari sana, kamu bisa mulai memikirkan solusi berupa produk atau layanan.
Mimin kasih contoh nih: usaha franchise minuman kekinian banyak diminati karena orang Indonesia suka minuman segar karena harganya yang terjangkau terlebih di cuaca yang panas. Itu artinya, ada kebutuhan besar yang bisa kamu isi, terutama kalau kamu hadir dengan ciri khas yang unik.
Kalau kamu belum tahu harus mulai dari mana, mimin saranin: mulailah dari minat atau keahlianmu sendiri. Kenapa? Karena bisnis itu menantang, dan kalau kamu nggak suka dengan yang kamu kerjakan, kamu gampang nyerah di tengah jalan.
Misalnya, kalau kamu suka masak, bisa buka katering kecil-kecilan. Dengan begitu, kamu jadi lebih semangat menjalani hari-hari awal yang biasanya penuh perjuangan.
Banyak orang mikir bikin rencana bisnis itu harus ribet dan penuh angka. Nggak juga, kok! Kamu bisa mulai dari rencana sederhana tapi jelas: produk apa yang mau dijual, siapa target pembelinya, di mana kamu mau jualan, dan gimana cara promosinya.
Misalnya, kamu mau mulai usaha katering harian dari rumah. Kamu bisa tuliskan rencana sederhana seperti ini:
Rencana ini nggak perlu rapi banget di awal, yang penting kamu paham arah bisnis kamu mau ke mana. Nantinya seiring waktu bisa disempurnakan lagi.
Jangan langsung mikir bikin cabang di mana-mana. Mulailah dari skala kecil untuk melihat respons pasar. Bisa dari pre-order ke teman-teman, buka booth kecil, atau ikut bazar. Uji coba ini penting buat tahu apakah produk kamu benar-benar disukai.
Contohnya, jika kamu jualan teh buah, bisa coba tawarkan ke teman kantor atau tetangga dulu. Dari situ kamu bisa minta feedback soal rasa, harga, dan kemasan. Data ini nanti jadi bekal buat kamu menentukan langkah lanjutan yang lebih mantap.
Media sosial adalah senjata utama para pebisnis muda zaman sekarang untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa. Gratis, luas jangkauannya, dan bisa banget bantu kamu tampil beda. Jadi pastikan kamu aktif promosi lewat Instagram, TikTok, atau WhatsApp.
Tips dari mimin: jangan cuma posting jualan, tapi buat konten yang seru dan edukatif. Misalnya, behind the scene pembuatan produk, testimoni pelanggan, atau konten lucu seputar produk. Semakin personal dan autentik, semakin orang tertarik.
Ini nih yang sering diabaikan: pisahkan uang pribadi dan uang bisnis dari awal. Meskipun bisnis kamu masih kecil, kamu tetap harus punya catatan keuangan dasar—berapa modal masuk, berapa pengeluaran, dan berapa hasil penjualan.
Kamu bisa pakai aplikasi keuangan gratis atau cukup pakai Excel. Yang penting semua transaksi dicatat dengan jujur. Ini akan membantu kamu tahu apakah bisnis kamu untung atau butuh perbaikan.
Bisnis franchise atau waralaba adalah pilihan yang sangat cocok buat kamu yang ingin mulai usaha tapi belum terlalu paham cara membangun bisnis dari nol. Kenapa? Karena sistemnya sudah disiapkan oleh pemilik brand (franchisor), mulai dari produk, pelatihan, hingga SOP (Standard Operating Procedure). Kamu tinggal jalankan dan kelola sesuai panduan yang ada.
Kelebihan utama dari franchise dibanding usaha sendiri adalah kamu nggak perlu pusing mikirin branding atau strategi pemasaran dari awal. Produk atau jasanya biasanya sudah punya pasar sendiri, jadi kamu bisa langsung fokus ke pelayanan dan operasional.
Tapi jangan salah ya, walaupun sistemnya sudah jadi, bukan berarti usaha ini bebas tantangan. Kamu tetap harus rajin promosi, jaga kualitas layanan, dan kelola keuangan dengan baik. Selain itu, penting banget untuk memilih franchise yang terpercaya, punya reputasi bagus, dan sesuai dengan nilai atau minat kamu.
Baca Juga: 7 Jenis Franchise yang Bertahan Lebih dari 5 Tahun
Kalau modal kamu masih minim, bisnis sebagai reseller atau dropshipper bisa banget jadi titik awal yang bagus. Kamu nggak perlu stok barang sendiri, cukup pasarkan produk dari supplier dan dapatkan komisi dari setiap penjualan.
Model ini fleksibel banget dan bisa dilakukan dari mana saja, bahkan sambil kerja kantoran. Kamu bisa pilih niche yang sesuai dengan minat kamu, misalnya fashion, skincare, alat dapur, atau kuliner.
Yang penting, kamu pilih supplier yang terpercaya dan punya sistem pengiriman yang cepat. Karena kepuasan pelanggan di bisnis ini sangat ditentukan oleh kecepatan dan kualitas layanan.
Kalau kamu punya kemampuan desain atau bikin konten media sosial, kenapa nggak sekalian dijadikan bisnis? Banyak banget UMKM, brand lokal, dan perusahaan kecil yang butuh bantuan untuk desain logo, feed Instagram, hingga video pendek promosi.
Kamu bisa mulai dari proyek kecil-kecilan, misalnya bantu desain menu atau brosur usaha teman. Dari situ bangun portofolio, dan mulai pasarkan jasa kamu di media sosial atau platform freelance seperti Fiverr, Sribulancer, atau Upwork.
Bisnis jasa ini butuh skill dan kemampuan personal branding (asal punya laptop dan internet), tapi potensinya gede banget. Selain itu, kamu bisa atur waktu sendiri dan terus berkembang sesuai skill yang kamu kuasai.
Kalau kamu hobi masak atau bikin cemilan, usaha kuliner rumahan bisa jadi pilihan cuan yang menyenangkan. Banyak orang lebih memilih beli makanan praktis daripada masak sendiri, apalagi yang unik dan punya rasa khas.
Contohnya, kamu bisa jualan snack box untuk acara kantor, nasi kotak untuk syukuran, atau cemilan kekinian seperti dessert box dan kue kering. Bahkan minuman rumahan seperti teh racikan homemade pun bisa jadi ladang rezeki kalau dikemas dengan menarik.
Tips dari mimin: pastikan rasa konsisten, kemasan menarik, dan promosi terus jalan. Mulailah dari tetangga dan teman dekat, lalu minta mereka bantu promosi dari mulut ke mulut atau lewat story Instagram.
Baca Juga: Untung! 20 Usaha Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga yang Menjanjikan
Tren belanja barang secondhand alias thrifting lagi naik daun, terutama di kalangan anak muda yang cinta gaya unik dan hemat budget. Ini bisa jadi peluang bisnis menarik buat kamu yang jago cari barang-barang branded atau vintage dengan harga miring.
Kamu bisa mulai dengan hunting barang-barang bagus di pasar loak atau toko online luar negeri, lalu jual kembali lewat media sosial atau marketplace.
Bisnis preloved ini juga bisa berkembang ke barang-barang selain fashion, seperti buku bekas, mainan anak, hingga peralatan dapur. Asal kamu bisa menampilkan nilai unik dari produk kamu, pasti ada aja pasarnya.
Jadi, neTEAzen kAsegaran, cara memulai bisnis di usia muda itu sangat bisa! Selama kamu punya semangat belajar, berani mencoba, dan mau konsisten, apa pun bisa dicapai. Ingat, nggak ada kata “terlalu muda” buat jadi bos buat diri sendiri.
Mulailah dari hal kecil, nikmati prosesnya, dan jangan takut untuk salah. Karena dari kesalahan, lahir pengusaha tangguh. Siapa tahu, bisnis kamu nanti jadi inspirasi buat orang lain.
Kalau kamu lagi kepikiran buat mulai bisnis tapi masih bingung harus mulai dari mana, yuk konsultasi gratis bareng mimin! Siapa tahu dari diskusi kecil ini bisa lahir keputusan besar buat masa depan bisnismu.
bisa langsung hubungi kontak mimin di bawah ini yaa 👇

Penulis professional di PT Sendang Kasegaran Rejeki. Berpengalaman lebih dari 2 tahun menulis konten edukatif.


